?>
Fuso Update 27 April 2020

Meski PSBB Diperpanjang, Rantai Distribusi Tetap Harus Berjalan

Meski PSBB Diperpanjang, Rantai Distribusi Tetap Harus Berjalan

Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB yang telah disetujui pemerintah kini makin digalakkan di berbagai kota, terutama yang terdapat pada zona merah. DKI Jakarta sebagai salah satu zona merah menerapkan perpanjangan PSBB hingga tanggal 22 Mei 2020. Selain Jakarta, area Jabodetabek lain seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sudah memberlakukan PSBB di bulan April ini. Adapun daerah luar Jabodetabek seperti Bandung, Tegal, Makassar, Sumatera Barat, Pekanbaru, dan daerah-daerah lainnya ikut membantu menekan laju korban Covid 19 dengan menerapkan PSBB di area masing-masing.

Penyekatan jalan dan pengadaan check point semakin dipertegas dalam rangka PSBB. Di Jakarta, beberapa ruas jalan dialihkan ke jalan lain. Seperti adanya dua titik penyekatan pada jalan Tol Jakarta-Cikampek di Cikarang Barat KM 28 dan Karawang Barat KM 47. Begitu pula di area Bekasi, penyekatan dilakukan pada empat titik, salah satunya ialah Terminal Induk Bekasi.

Penyekatan ini dilakukan guna menahan arus warga yang ingin masuk ataupun keluar dari suatu daerah. Banyak warga terutama dari Jakarta yang bersikeras ingin pulang ke kampung halaman di daerah Jawa dengan menggunakan transportasi darat. Sementara pemerintah sudah melarang adanya mudik pada Lebaran tahun ini sehingga PSBB dapat berjalan dengan baik. Penyekatan jalan sendiri juga menghadirkan posko atau check point di ujung jalan. Para petugas akan mengecek kendaraan yang akan masuk jalan tersebut dengan memeriksa apakah ada indikasi ingin mudik atau tidak. Jika ketahuan ingin mudik, petugas akan meminta mereka untuk putar balik kembali ke rumah.

PSBB memang bisa menjadi salah satu solusi ampuh untuk menekan laju penyebaran Covid 19. Namun di sisi lain, regulasi ini berdampak cukup besar pada pengemudi truk serta para pengusaha. Para pengemudi truk mengalami kesulitan untuk bertugas mengantarkan muatan antar provinsi seperti dari Jakarta ke Jawa Timur. Banyaknya jalan ditutup cukup memperlambat pengiriman muatan karena harus mencari alternatif jalan lain. PSBB juga berimbas bagi pengusaha karena berdampak adanya keterlambatan produksi, distribusi barang yang terhambat, hingga penurunan kinerja perusahaan.

Walaupun terasa berat dilakukan karena berdampak ke banyak sektor usaha, sebagai warga negara yang baik, sahabat Fuso tetap harus mengikuti regulasi tersebut. Karena biar bagaimanapun, regulasi PSBB adalah solusi yang tepat agar wabah Corona ini segera berakhir. Meskipun pengusaha hingga pengemudi truk yang secara langsung terkena PSBB ini, Sahabat Fuso tetap memiliki cara-cara tersendiri agar pengiriman barang tetap bisa dilakukan. Seperti selalu mengecek jalan mana yang bisa digunakan sebelum memulai perjalanan agar lancar. Tiap hari regulasi PSBB akan terus berkembang. Jadi ketika satu jalan disekat, maka akan ada alternatif jalan lain yang bisa dicoba. Selain itu Sahabat Fuso baiknya menyertakan berkas-berkas pendukung berupa SIM, STNK, serta surat izin jalan agar perjalanan pendistribusian barang tetap dapat berjalan dengan lancar.

Pada akhirnya, setiap orang tidak ada yang menginginkan wabah ini bertahan lama. PSBB adalah solusi pemerintah yang harus ditaati setiap orang. Selain menaati regulasi PSBB, Sahabat Fuso juga diminta untuk menjaga kesehatan seperti selalu ingat mencuci tangan, penyemprotan disinfektan di lingkungan rumah, menggunakan masker kain, menahan diri untuk tidak keluar rumah kecuali urusan penting, dan tetap berpikir positif bahwa wabah ini pasti akan berakhir.